Pengantar Kuratorial
Our City in Their World
Di seluruh penjuru bumi, kota adalah sebuah tempat di mana perubahan dan kecenderungan globalitas adalah niscaya. Mobilitas manusia, pembangunan infrastruktur besar-besaran, serta perluasan kawasan kota hanyalah sedikit dari sedemikian banyak masalah kehidupan perkotaan. Derasnya arus perubahan kota juga kerap menaruh warganya dalam posisi-posisi terancam.
Di kawasan khatulistiwa, baik dalam sudut pandang Selatan Global ataupun Dunia Ketiga, Perubahan kota yang didominasi dengan meleburnya sistem kapital dunia dan sistem—berikut aparatur—kenegaraan ini cenderung berakibat penyeragaman akan siapa yang berhak hidup di ruang kota dan siapa yang berkewajiban menghidupi ruang kota. Penyeragaman ini memaksa warga kota yang tak cukup punya kekuatan modal kemudian terpinggirkan dari kawasan kota, keluar dan dari ruang hidupnya, dan, serta-merta saja, menjadikan mereka sebagai pemegang modal dalam posisi penguasa.
Siapakah warga kota yang dipinggirkan itu? Ke mana mereka pergi? Apa dampak dari ketercerabutan mereka dari ruang hidup mereka? Di mana posisi negara dalam perubahan ini? Siapa warga kota yang baru? Bagaimana mereka memiliki ruang hidup baru? Perubahan macam apa yang datang bersama para warga baru ini? Bagaimana sastra—dan seni secara umum—menangkap, mengungkap, dan bergulat dengan tegangan-tegangan ini? Masihkah ada harapan, optimisme, serta gagasan-gagasan kritis dan inovatif yang tumbuh dari pergumulan dengan perubahan kota? Bagaimana seni memposisikan diri dalam kota sebagai ruang hidup warganya?
Kurator
Grace Samboh
Manneke Budiman
Mario F. Lawi